Kali ini aku akan menceritakan pengalaman aku ke KL. Setelah seharian berkeliling SG, destinasi kami selanjutnya yaitu Kuala Lumpur. Perjalanan dari SG menuju KL sekitar 1 jam. Sekitar pukul 20.25 kami sudah tiba di KLIA2. Kami pun langsung menuju terminal bus untuk ke pusat kota. Bus yang kami naiki yaitu Aerobus atau Skybus harganya sekitar RM 11, mungkin kalau di Jakarta sama seperti DAMRI. Alternatif lainnya menuju pusat kota yaitu dengan menggunakan KLIA express atau KLIA transit dimana keduanya merupakan layanan kereta dan memiliki tarif RM 35. Namun, seperti biasa aku pasti memilih yang paling murah yaitu naik BUS. Perjalanan dari KLIA2 ke KL sentral ditempuh kurang lebih 1 jam, sedangkan jika naik kereta dapat ditempuh sekitar 30 menit. KL sentral sendiri merupakan pusat bertemunya semua transportasi, kereta, bus, monorail dan LRT. Selain itu, KL sentral juga merupakan sebuah mall. Jadi kita bisa juga ya gengs makan ataupun belanja di tempat ini. Oh iya, jangan lupa untuk download peta transportasi KL ya !
Peta transportasi di KL (Source : Google) |
Setelah hampir 1,5 jam (karena jalanan agak macet), kami sampai di KL sentral dan tujuan kami selanjutnya yaitu Bukit Bintang, tempat kami menginap. Untuk sampai ke Bukit Bintang kami menggunakan monorail. Setelah turun dari Bus (letaknya di lantai dasar) kalian hanya perlu masuk ke dalam KL sentral. Setelah berada di dalamnya nanti kalian lihat saja petunjuk ke stasiun monorail. Jika lihat peta diatas, monorail digambarkan dengan jalur berwarna hijau dan kami hanya perlu melewati 4 stasiun untuk sampai di Bukit Bintang. Kenapa memutuskan menginap di Bukit Bintang? Karena dari sumber-sumber yang aku baca, Bukit Bintang merupakan salah satu pusat keramaian. Tempat ini terkenal dengan banyaknya mall-mall besar seperti Pavilion, Lot 10, Fahrenheit 88 dan lainnya. Jadi jika kalian ingin mencari makanan atau oleh-oleh pastinya akan lebih mudah ditemukan.
Aku menginap di 12 fly Hotel Bukit Bintang letaknya 700 m dari stasiun monorail Bukit Bintang. Sebelumnya aku sudah mendownload peta offline untuk memudahkan menemukan hotel. Jadi saran aku yaitu kalian harus mempunyai peta offline agar tidak tersesat selama perjalanan travelling. Menurut aku hotel ini bagus & nyaman, dengan harga 700 ribu, kami bertiga dapat menginap selama 2 hari. Hotelnya nyaman & pelayanannya baik. Namun memang tidak ada ruang kosong di kamar yang kami tempati, jarak antara dinding dan tempat tidur sangat dekat sehingga terasa sempit. But, overall, tempat ini sangat baik & kemungkinan besar aku akan menginap di tempat ini lagi jika ke KL. Percis di samping hotel ini juga ada makanan India yang halal, ya tentunya sangat menguntungkan bagi kami yang seorang muslim. Rasanya enak dan harganya pun sangat terjangkau.
Keesokan harinya aku langsung menuju ke Berjaya Times Square, disana kami berencana membeli tiket untuk ke Colmar Tropical. Namun, saat sampai disana, padahal jam baru menunjukkan ke arah angka 8, tiket untuk ke Colmar Tropical sudah habis, bahkan untuk tiket esok harinya pun tinggal jam tertentu yang tidak sesuai dengan jadwal kami, sehingga kami mengurungkan niat untuk pergi kesana. Bersumber dari artikel-artikel yang aku baca, katanya Colmar Tropicale sangat bagus. Tempatnya seperti pedesaan di Prancis. Namun kendaraan umum untuk menuju ke tempat tersebut sangat sulit, hanya tersedia Shuttle service dari Berjaya Times Square dan waktu keberangkatan/kepulangan yang ada hanya ada 4 waktu (untuk info bisa cek di sini). Jika kalian ingin kesana saran aku yaitu untuk menyewa kendaraan pribadi atau kalian harus membeli tiketnya dari jauh hari.
Setelah tidak memungkinkan untuk pergi ke Colmar Tropicale, kami memutuskan untuk ke Genting. Untuk menuju ke Genting kami harus menaiki bus Genting yang ada di KL sentral dan kami memilih menggunakan monorail untuk ke KL sentral. Setelah sampai di KL sentral kami turun hingga ke lantai dasar. Loket bus Genting terletak di lantai dasar, tempatnya sama seperti saat kami turun dari bus bandara. Kami membeli tiket PP genting seharga RM 8.6 per orang. Saran aku sih kalian harus langsung membeli tiketnya PP ya terutama saat weekend, agar jangan sampai kalian tidak mendapat bus untuk kembali ke KL. Jam 9 bus kami berangkat dan perjalanan yang ditempuh kurang lebih 1 -1,5 jam. Untuk dapat mencapai Genting Highland Resort dari tempat turunnya bis (Awana Bus Terminal), kami harus menaiki SkyWay. Harganya mulai dari RM 8 sekali jalan, tergantung dengan jenis SKyWay yang mau digunakan, apakah Standard Gondola atau Glass Floor Gondola. Kalian bisa membelinya di konter atau vending machine yang telah tersedia. Untuk yang tidak takut dengan ketinggian, aku sarankan untuk menggunakan gondola yang lantai dasarnya kaca, namun harganya jauh lebih mahal.
Pengalaman aku selama menaiki SkyWay ini sangat menyenangkan. Apalagi ini kali pertama aku menaiki cable car yang sangat panjang. Pemandangan yang tersedia selama perjalanan sangat indah. Kita akan disuguhi pemandangan hutan dan gunung. Namun, bagi yang takut akan ketinggian, kalian harus menyiapkan nyali yang besar. Sesekali cable car/gondola yang kami naiki agak sedikit bergoyang jika tertiup angin kencang dan kami juga beberapa kali harus melewati kabut yang pekat. Secara keseluruhan pengalaman menaiki SkyWay ini sangat amat menyenangkan, aku bahkan ingin sekali menaiki SkyWay ini lagi.
Awana SkyWay memiliki 3 stasiun dan untuk yang ingin ke Genting Highland Resort turun di Sky Avanue Station. Aku & my travel buddies turun di Avenue Station untuk meilihat-lihat tempat tersebut. Oh iya, udara disini termasuk dingin ya gengs, seperti di Puncak. Jadi jangan lupa bawa jaket atau cardigan. Selama 1 jam aku berkililing tempat ini, menurutku di tempat ini tidak ada yang spesial, seperti mall pada umumnya. Ya bedanya disini ada Casino. Sebenarnya di tempat ini juga ada Theme Park nya, namun aku tidak mecoba untuk melihat atau mengunjunginya. Setelah berkeliling, kami memutuskan ke Chin Swee Caves Temple.
Chin Swee Caves Temple merupakan kuil Budha yang memiliki pemandangan sangat indah. Untuk menuju tempat ini, kami kembali menaiki SkyWay menggunakan tiket pulang yang telah kami beli sebelumnya dan turun di Chin Swee Station. Menurutku tempat ini sangat menarik & jika berkeliling di tempat ini dalam waktu lama tidak akan terasa. I absolutely recommend you to come here!
View from SkyWay |
Pengalaman aku selama menaiki SkyWay ini sangat menyenangkan. Apalagi ini kali pertama aku menaiki cable car yang sangat panjang. Pemandangan yang tersedia selama perjalanan sangat indah. Kita akan disuguhi pemandangan hutan dan gunung. Namun, bagi yang takut akan ketinggian, kalian harus menyiapkan nyali yang besar. Sesekali cable car/gondola yang kami naiki agak sedikit bergoyang jika tertiup angin kencang dan kami juga beberapa kali harus melewati kabut yang pekat. Secara keseluruhan pengalaman menaiki SkyWay ini sangat amat menyenangkan, aku bahkan ingin sekali menaiki SkyWay ini lagi.
Berkabut & hujan |
Awana SkyWay memiliki 3 stasiun dan untuk yang ingin ke Genting Highland Resort turun di Sky Avanue Station. Aku & my travel buddies turun di Avenue Station untuk meilihat-lihat tempat tersebut. Oh iya, udara disini termasuk dingin ya gengs, seperti di Puncak. Jadi jangan lupa bawa jaket atau cardigan. Selama 1 jam aku berkililing tempat ini, menurutku di tempat ini tidak ada yang spesial, seperti mall pada umumnya. Ya bedanya disini ada Casino. Sebenarnya di tempat ini juga ada Theme Park nya, namun aku tidak mecoba untuk melihat atau mengunjunginya. Setelah berkeliling, kami memutuskan ke Chin Swee Caves Temple.
SkyWay Map (Source : Google) |
Chin Swee Caves Temple merupakan kuil Budha yang memiliki pemandangan sangat indah. Untuk menuju tempat ini, kami kembali menaiki SkyWay menggunakan tiket pulang yang telah kami beli sebelumnya dan turun di Chin Swee Station. Menurutku tempat ini sangat menarik & jika berkeliling di tempat ini dalam waktu lama tidak akan terasa. I absolutely recommend you to come here!
Beautiful tample |
Beautiful view |
Setelah melihat Chin Swee Caves Temple, kami kembali ke terminal bus dan bus kami berangkat menuju KL sentral sekitar jam 2 siang. Oh iya untuk kembali ke terminal bus menggunakan SkyWay kalian tidak perlu membeli tiket lagi ya! Kami sampai ke KL sentral sekitar jam setengah 4. Setelah itu, kami memutuskan untuk ke Bukit Bintang untuk melihat-lihat sekaligus berbelanja dengan menggunakan monorail.
Sebelumnya aku sudah menyebutkan bahwa di Bukit Bintang banyak sekali terdapat pusat perbelanjaan. Pastinya ditempat ini kalian akan menjumpai brand-brand ternama dan beberapa mungkin tidak ditemukan di Indonesia. Menurut aku untuk harga beberapa brand, harga yang ditawarkan di Bukit Bintang ini lebih murah dibandingkan di Indonesia. Apalagi untuk VINCCI yang memang merupakan brand asal Malaysia, tentunya harga di tempat ini jauh lebih murah dibandingkan dengan di Indonesia.
Bukit Bintang |
Setelah 'cuci mata' di Bukit Bintang, tujuan selanjutnya yaitu China Town atau lebih dikenal dengan Petaling Street. Untuk apa? Pastinya membeli oleh-oleh. Untuk menuju kesana kami menggunakan Bus GoKL. Bus GoKL ini gratis ya, sebenarnya diperuntukkan untuk turis agar mempermudah mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di KL. Namun karena 'gratis' jadi semua menggunakan bus ini termasuk penduduk lokal, mereka menggunakan untuk kegiatan sehari-hari. Aku naik dari halte Bukit Bintang dan kebetulan hari itu bertepatan dengan jam pulang kantor, jadi bus GoKL yang kami naiki sangat ramai bahkan berdesak-desakan. Bus GoKL sangat nyaman sekali (jika tidak berdesakan) sama seperti Trans Jakarta. Bedanya yaitu di setiap bus dipasang wifi gratis yang bisa diakses siapapun, namun bus GoKL tidak mempunyai jalur khusus seperti Trans Jakarta, jadi tetap harus merasakan macet saat menggunakan bus ini.
GoKL Map |
Untuk sampai ke Petaling Street kami menggunakan Bus GoKL Blue Line. Kami turun di halte Kotaraya dan tidak jauh dari tempat kami berhenti, kami langsung menemukan China Town. Saat kami baru memasuki kawasan ini, kami langsung disuguhkan dengan pemandangan toko-toko yang menjual berbagai jenis barang. Selain menawarkan oleh-oleh seperti gantungan kunci, miniatur menara petronas, kaos dan tas khas KL, disini juga dijual barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian, tas & jam tangan. Jika melihat tas/jam tangan yang ditawarkan berasal dari brand ternama, kalian harus hati-hati ya gengs karena pastinya barang yang ditawarkan bukan asli alias KW. Harga untuk membeli oleh-oleh di tempat ini pastinya lebih murah dibandingkan dengan yang ada di mall, bahkan untuk toko-toko tertentu harga yang ada masih bisa ditawar kembali. Tempat ini sangat cocok untuk membeli oleh-oleh dengan harga terjangkau. Setelah puas berbelanja, kami kembali ke hotel dengan menggunakan bus GoKL dan kali ini bus yang kami naiki sangat lengang. Yeay.
Hari terakhir di KL, kami berencana untuk ke Batu Cave. Batu Cave adalah sebuah bukit kapur yang memiliki serangkaian gua dan kuil. Gua ini merupakan kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan. Untuk mencapai Batu Cave kami harus naik KTM Komuter (Sentul - Port Klang) & seperti biasa untuk naik KTM harus dari KL sentral. Kami berangkat dari hotel pagi sekali karena ingin mengejar kereta pertama yaitu sekitar jam 7 dari KL sentral. Perjalan ke Batu Cave dengan menggunakan KTM sangat nyaman. KTM di KL menurutku hampir sama dengan KTM yang ada di Jakarta. Setelah 30 menit kami sampai di stasiun akhir yaitu Batu Cave. Suasana di Batu Cave sangat khas India. Disini banyak menjual barang-barang khas India seperti aksesoris, patung-patung, pakaian, atau pernak-pernik khas India lainnya. Waktu kami sampai masih sangat sepi karena masih sangat pagi. Tetapi itu lah keuntungannya. Kami jadi bisa puas berfoto-foto. Untuk masuk Batu Cave tidak dipungut bayaran apapun alias gratis. Di depan halaman Batu Cave juga banyak sekali lho burung, kalian juga bisa foto bersama mereka.
A lot of birds |
Untuk masuk ke dalam Goa Batu Cave kami harus menaiki 272 anak tangga yang teletak di belakang patung Dewa Murugan. Ya pastinya capek banget sih, tetapi sebanding dengan pemandangan yang akan didapat. Untuk masuk ke dalam gua, kalian harus berpakaian yang sopan ya, makanya sebelum menaiki anak tangga, akan ada beberapa peringatan seperti tidak boleh memakai celana pendek. Namun jika kalian sudah terlanjur memakai celana pendek, di depan anak tangga akan disediakan kain. Tetapi aku tidak tahu apakah disediakan secara gratis atau harus membayar. Oh iya selama menaiki/menuruni anak tangga hati-hati jika muncul monyet secara tiba-tiba dari balik pepohonan. Aku sarankan jangan membawa makanan atau tentengan yang mencurigakan. Perjalanan menaiki anak tangga sangat melelahkan, tetapi terbayarkan saat sampai di puncak, karena pemandangan yang indah dari Gua.
Pemandangan dalam gua |
Next destination is Kuala Lumpur City Galery. Untuk menuju KLCG dari KL sentral aku naik LRT Kelana Jaya Line dan turun di Masjid Jamek station. Dari Masjid Jamek kami harus berjalan sekitar 750 m dan jalan yang ditempuh agak membingungkan. Jadi jangan lupa untuk save peta offline ya! Akhirnya setelah berpanas-panas ria kami menemukan KLCG. Letaknya percis disamping Dataran Merdeka. Tujuan kami ke tempat ini yaitu untuk foto di tulisan 'I LOVE KL' hehehe. Sebenarnya kami ingin masuk untuk melihat-lihat, tetapi ketika kami datang belum dibuka dan karena waktu kami yang terbatas, kami memutuskan untuk tidak masuk.
I <3 KL |
KLCG |
Dataran Merdeka |
Setelah puas berfoto-foto kami memutuskan kembali ke Masjid Jamek Station, akan tetapi di perjalan pulang, kami menemukan Central Market. Central Market sendiri merupakan salah satu tempat untuk membeli oleh-oleh. Tempatnya sangat nyaman & tertata dengan rapi. Di Central Market kami membeli oleh-oleh makanan seperti cokelat, manisan, dan jajanan khas malaysia lainnya. Di tempat ini juga menjual oleh-oleh lainnya seperti gantungan kunci, kaos, atau pajangan. For your information, Central Market buka mulai pukul 10 pagi.
Central Market |
Setelah puas berbelanja (lagi) kami kembali ke hotel dengan menggunakan bus GoKL. Kami naik dari halte Pasar Seni dan turun di Bukit Bintang. Setelah itu kami check out dan ke bandara dengan menggunakan bus.
Semoga cerita kali ini bisa bermanfaat dan tunggu cerita lainnya ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar